Persahabatan Benny Dan Budi

 


  Di sebuah peternakan yang ramai, hiduplah seekor ayam bernama Budi dan seekor bebek bernama Benny. Keduanya adalah teman baik, tapi mereka sangat berbeda. Budi, si ayam, selalu serius dan suka menjaga kebersihan kandang. Sedangkan Benny, si bebek, selalu bercanda dan suka bermain air, bahkan jika itu berarti mengotori semua yang ada di sekitar!

  Suatu pagi yang cerah, Budi sedang sibuk membersihkan kandang, mematuki biji jagung yang berserakan, dan merapikan segala sesuatu dengan sangat rapi. Benny, yang baru saja keluar dari kolam, berjalan mendekat sambil mengibas-ngibaskan sayapnya yang basah.

  “Hei, Budi! Kenapa kamu selalu sibuk begitu? Ayo, main di kolam dengan aku! Airnya enak banget!” kata Benny sambil melompat-lompat riang. Budi menggelengkan kepala. “Aku nggak punya waktu untuk main air, Benny. Aku harus menjaga kebersihan kandang ini! Kamu lihat, di sini berantakan banget! Kamu lihat sendiri bulu-bulumu, pasti kotor gara-gara mandi di kolam!” Benny tertawa keras. “Ah, bersih-bersih itu cuma buat orang yang nggak tahu cara bersenang-senang! Lihat aku, selalu basah tapi tetap bahagia!”

  Kemudian, Benny dengan nakalnya memutuskan untuk membuat kejutan. Dia berlari menuju kolam, lalu melompat ke dalam dan memercikkan air ke arah Budi. “Benny! Jangan main-main air di sini!” teriak Budi sambil berusaha menghindari cipratan air yang mulai membuat bulunya basah. Benny tertawa lebih keras lagi. “Lihat, Budi! Ini baru namanya hidup! Air segar, tawa ceria!”

  Budi yang kesal mulai mengejar Benny, tetapi bebek itu jauh lebih cepat dan gesit. Mereka berlarian keliling kandang, Budi berusaha mengejar Benny yang terus berlari-lari kecil sambil melompat-lompat kegirangan. Budi yang semakin kesal tak sengaja melompat ke dalam kolam! “Aaaak! Budi masuk kolam!” teriak Benny, semakin terbahak-bahak.

   Budi terdiam sebentar, lalu menatap dirinya yang basah kuyup. Tetapi, ketika dia melihat Benny yang tertawa dengan gembira, Budi mulai merasa aneh. Ternyata, meskipun dia basah dan kotor, suasana hati Budi jadi lebih ringan. “Apa... apa aku juga boleh bermain air sedikit?” tanya Budi ragu-ragu. Benny langsung melompat dengan gembira. “Tentu saja, Budi! Lihat, nggak ada yang lebih menyenangkan daripada sedikit cipratan air dan tawa!”

  Sejak saat itu, Budi mulai menikmati bermain air bersama Benny. Tentu saja, Budi tetap menjaga kebersihan peternakan, tapi sesekali dia ikut bermain air dan tertawa lepas bersama Benny. Mereka berdua kini tahu bahwa hidup tak selalu harus serius, kadang-kadang sedikit keceriaan juga penting!




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persahabatan Tak Terduga

Gambar
    Di sebuah hutan yang lebat, terdapat sebuah sungai besar yang membelah hutan itu. Sungai yang dalam dan berarus deras ini dihuni oleh buaya-buaya besar yang lihai dan tangguh. Salah satu dari buaya itu bernama Buya , seekor buaya yang dikenal karena kecerdikan dan kekuatannya. Di sisi lain hutan, di tanah yang lebih kering dan berbukit, hidup seekor harimau bernama Rimau . Rimau adalah pemangsa yang kuat, lincah, dan sangat teritorial, namun ia selalu merasa kesepian karena tak banyak teman di hutan itu.   Suatu hari, saat musim kemarau datang, sungai mulai menyusut. Banyak buaya yang kesulitan mencari makan karena perairan semakin dangkal, sementara di sisi lain hutan, hewan-hewan mulai bermigrasi karena kekeringan. Buya, sang buaya yang cerdik, merasa ada sesuatu yang aneh di sekitar sungai. Ia sering melihat jejak-jejak kaki besar, dan pada suatu pagi, saat Buya sedang melintasi tepi sungai, ia melihat seekor harimau besar sedang menatapnya dari kejauhan. “Ini...
Baca selengkapnya

Kelinci Yang Malang

Gambar
  Disebuah desa terpencil terdapat seekor kelinci, ia hanya tinggal bersama ibunya adeknya, karena ayahnya sudah lama tak kembali pulang setelah pamit untuk berburu wortel. Kelinci tersebut sangat nakal, dan sering mencuri wortel dimanapun ia melihatnya, ibunya selalu mengkhawatirkannya karena mengingat kejadian sang ayah. Namun kelinci itu selalu bisa kabur dari rumah hanya untuk mencari wortel, karena jika tidak memakan wortel sehari saja dia berasa akan mati, ia sangat licik hingga petani sangat susah untuk menangkapnya. Berbeda dengan adeknya yang tidak berani membantah perkataan ibu, ia sering dipaksa untuk ikut berburu wortel, tetapi selalu tidak mau karena memikirkan ibunya.   Pada suatu hari, kelinci nakal meminta izin kepada ibunya, "bu, apakah boleh aku keluar untuk berburu wortel?" ucap si kelinci nakal, lalu si ibu menjawab "tidak boleh nak, ibu khawatir mengingat kejadian ayahmu dulu, apalagi kamau kemarin hampir saja celaka karena kabur dari petani yang sed...
Baca selengkapnya