Kelinci Yang Malang
Disebuah desa terpencil terdapat seekor kelinci, ia hanya tinggal bersama ibunya adeknya, karena ayahnya sudah lama tak kembali pulang setelah pamit untuk berburu wortel. Kelinci tersebut sangat nakal, dan sering mencuri wortel dimanapun ia melihatnya, ibunya selalu mengkhawatirkannya karena mengingat kejadian sang ayah. Namun kelinci itu selalu bisa kabur dari rumah hanya untuk mencari wortel, karena jika tidak memakan wortel sehari saja dia berasa akan mati, ia sangat licik hingga petani sangat susah untuk menangkapnya. Berbeda dengan adeknya yang tidak berani membantah perkataan ibu, ia sering dipaksa untuk ikut berburu wortel, tetapi selalu tidak mau karena memikirkan ibunya.
Pada suatu hari, kelinci nakal meminta izin kepada ibunya, "bu, apakah boleh aku keluar untuk berburu wortel?" ucap si kelinci nakal, lalu si ibu menjawab "tidak boleh nak, ibu khawatir mengingat kejadian ayahmu dulu, apalagi kamau kemarin hampir saja celaka karena kabur dari petani yang sedang mengincarmu." ya, tentu saja ibunya mengkhawatirkannya karena kemarin hampir saja kelinci nakal itu celaka karena kabur dari petani yang memiliki kebun wortel itu. Setelah mendengar jawaban ibunya, kelinci nakal itu merengut lalu masuk ke dalam kamarnya sambil menghantamkan pintunya sekeras-kerasnya, ibunya hanya bisa menarik nafas panjang karena tidak sanggup menghadapi sifat anaknya yang sangat nakal itu.
Tak lama dari kejadian tersebut, ia memiliki ide yang sangat cemerlang agar ibu mengizinkannya untuk keluar rumah, tetapi ia tidak langsung meminta izin kepada ibunya karena takut ibunya curiga. Setelah beberapa jam, ia keluar dari kamar sambil berlari-lari dengan muka cemas menuju ke ibunya yang sedang menyiram tanaman didepan rumah. Melihat raut wajah anaknya, si ibu sangat panik sehingga melemparkan selang lalu memeluk anaknya, dan tidak berhenti menanyakan apa yang terjadi dengan nada yang sangat amat cemas. Lalu si kelinci nakal memulai aktingnya, dengan suara yang bergemetaran ia bilang "ibu, temanku si arilfa mengalami celaka, ia terbelosok karena menghindari petani, tangannya penuh luka, tetapi untung saja ia selamat". Setelah mendengar perkataan anaknya ia agak sedikit lega, karena ia awalnya sangat panik karena mengira ada hal buruk terjadi kepada anaknya, lalu ia melepaskan pelukannya sambil mengelus-elus kepala anaknya, lalu ibu berkata "lalu, apakah kamu akan menjenguknya nak?, perlu ibu antar?". Mendengar perkataan sang ibu, hatinya sangat gembira karena ia berhasil membuat ibunya percaya, setelah itu kelinci nakal itu berkata "iya bu aku ingin menjenguk arilfa, karena ia sudah sangat baik kepadaku, dan tdiak usah di antar bu", lalu si ibu menjawab "apakah yakin tidak mau ibu antar?", "tidak usah bu, aku bersama temanku yang lainnya" ucap si kelinci yang langsung lari dengan berteriak "ibu, aku pergi dulu ya!". Ibu hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya yang nakal itu, setelah itu ia melanjutkan menyiram tanaman dan mengerjakan tugas rumah yang lainnya. Sedangkan adek si kelinci nakal sedang dititipkan dirumah neneknya karena ibu harus mengerjakan banyak pekerjaan hari itu.
Selama perjalanan si kelinci nakal itu berjalan dengan senang hati, tak lama kemudian ia sudah sampai dikebun wortel favoritnya itu, ia bersembunyi untuk melihat keadaan. Beberapa menit setelah ia melihat keadaan dan sudah merasa aman, ia langsung bergegas untuk mengambil wortel-wortel itu dengan senang hati, karena ia rasa hariini adalah hari teraman yang pernah ia alami dalam memburu wortel. Setelah ia rasa sudah cukup wortel yang masuk ke dalam kantongnya, ia bergegas keluar dari tempat itu karena takut jika petani segera pulang. Tapi ternyata hari itu adalah hari terburuk bagi si kelinci, karena petani bersembunyi didekat pintu keluar, lalu petani menangkap kelinci nakal itu. Kelinci nakal berhasil tertangkap oleh petani, ia berada didalam karung dan terasa sangat engap, ia menangis karena menyesal sudah berbohong kepada ibunya dan tidak mendengarkan perkataan ibunya, ia hanya bisa terdiam didalam karung sehingga kehabisan nafas. Si ibu yang di rumah sangat khawatir karena anaknya belum pulang hingga tengah malam, ia sudah bertanya kepada keluarga arilfa dan ternyata arilfa baik-baik saja, tidak mengalami celaka apapun. Ibu mondar mandi di depan rumah berharap anaknya cepat pulang, sembari mondar-mandir ia memikirkan kira-kira pergi kemana anaknya itu. Lalu ia mengingat kejadian tadi siang, saat anaknya meminta izin untuk mencuri wortel, ia takut jika anaknya tertangkap oleh petani, tetapi sayangnya hal itu sudah terjadi hanya saja ia tidak tau. Ibu tertidur di sofa, karena semaleman menunggu anaknya yang tak kunjung pulang, ia ingin mencari tetapi bingung mencari kemana karena ia tidak tau tempat kebun wortel itu.
Tak lama kemudian, tetangganya tergesa-gesa berlari kerumah kelinci nakal itu, untuk memberi kabar ibunya jika kemarin ada kelinci tertangkap di kebun wortel petani rahmat, ibunya mendengar cerita dari tetangganya dan mengingat kejadian kemarin, ia sangat yakin jika itu adalah anaknya, karena ia tau anaknya sangat nakal, ia merasa menyesal karena tertipu oleh anaknya. Andai saja ia tidak tertipu, pasti anaknya masih ada sampai sekarang. tak berhenti-berhenti ibu kelinci menangis dan menyalahkan dirinya. Tetapi mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi, ia hanya bisa pasrah dan coba melupakan kejadian tersebut.
OKAYY GAISS, ITU ADALAHH CERITA FIKSI DARI AKU, SORRY YA KALO AGAK GA NYAMBUNG, KARENA MASIH COBA-COBA:((
TERIMAKASI!!!
Komentar
Posting Komentar